Potret Keluarga Miskin di Buntongi: Hidup di Rumah Tak Layak Huni, Bantuan BLT Diduga Diserobot Aparat Desa

SINDITOnews.com | Tojo Una-Una,— Di tengah semangat pemerintah menjalankan program Rumah Layak Huni untuk warga kurang mampu, nasib miris justru masih dialami oleh sepasang suami istri di Desa Buntongi, Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.

Pasangan Sukarmin dan Veni, bersama dua anak, hidup dalam kondisi serba terbatas di sebuah rumah sederhana berdinding papan yang jauh dari kata layak huni.

Veni setiap hari bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Sementara sang suami, Sukarmin, yang mengalami cacat fisik (pincang), tetap berusaha bekerja sebisanya untuk mencari nafkah meski dengan keterbatasan fisik yang dialaminya.

Ironisnya, pada tahun 2022, keluarga ini sempat terdaftar sebagai penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah. Namun, setelah keluarga ini mencairkan dana bantuan tersebut, diduga Dana BLT itu langsung diambil oleh salah satu aparat desa dan dialihkan kepada saudara kandung aparat tersebut.

Kabar dugaan penyalahgunaan bantuan ini menjadi sorotan aktivis Pengawal Kebijakan Pemerintah. Mereka menilai, tindakan seperti itu sangat tidak manusiawi dan menciderai semangat pemerataan kesejahteraan yang dicanangkan pemerintah pusat.

“Seharusnya pemerintah desa lebih peka melihat kondisi warganya. Pak Sukarmin dan keluarganya jelas-jelas layak mendapat perhatian,” ujar Aktivis Pengawal Kebijakan.

Dirinya berharap agar pemerintah daerah dan aparat penegak hukum segera turun tangan untuk menelusuri dugaan penyelewengan dana bantuan sosial tersebut, serta meninjau langsung kondisi keluarga Sukarmin yang hingga kini masih bertahan di rumah tak layak huni.

Kini, di balik gubuk sederhana itu, tersimpan harapan kecil: sebuah rumah aman dan layak untuk berlindung bersama anak-anak mereka — hak yang seharusnya dijamin oleh negara. (Rd.AT)