SINDITOnews.com | Jakarta, 1 November 2025 – Krisis ekonomi yang menimpa rakyat Indonesia kini mencapai titik kritis. Presiden Partai Oposisi Merdeka, pakar hukum internasional dan ekonom Prof Dr KH Sutan Nasomal SH, MH, menegaskan, Presiden RI harus bertindak tegas: menteri, gubernur, bupati, dan walikota wajib turun tangan, hentikan penderitaan rakyat, dan ciptakan lapangan pekerjaan nyata.
“Kepala daerah yang gagal memenuhi tanggung jawabnya, yang membiarkan kemiskinan meluas, harus mundur. Tidak ada kompromi!” tegas Prof Sutan Nasomal dalam wawancara dengan redaksi media cetak dan online di Jakarta.
Menurut Prof Sutan Nasomal, banyak kepala daerah lebih sibuk pencitraan di media sosial daripada menyelesaikan persoalan rakyat. Dampaknya nyata: perusahaan bangkrut, pemutusan hubungan kerja massal, dan masyarakat kehilangan penghidupan.
“Rakyat tidak boleh menjadi korban sandiwara politik. Lapangan kerja harus diciptakan, bukan posting foto atau video untuk pencitraan,” tambahnya.
Fenomena tragis muncul di seluruh pelosok negeri: ibu rumah tangga dan anak-anak terpaksa mengamen demi sepiring nasi; lansia hidup lima tahun tanpa penerangan di Desa Pamijahan, Kabupaten Bogor. Di Jawa Barat, banyak keluarga menjadi “manusia gerobak” demi bertahan hidup.
“Ini bukan cerita fiksi, ini kenyataan rakyat Indonesia! Kepala daerah yang abai terhadap kemiskinan adalah wanprestasi dan harus bertanggung jawab!” tegasnya.
Prof Sutan Nasomal mengimbau pimpinan organisasi advokat untuk turun tangan membantu masyarakat yang terdampak. Ia menegaskan, hukum harus ditegakkan, dan rakyat tidak boleh dijadikan tumbal politik sesaat.
“Kepala daerah digaji mahal tapi gagal membangun lapangan kerja. Presiden harus tegas! Jangan biarkan rakyat terus menderita!” pungkasnya.
Narasumber: Prof Dr KH Sutan Nasomal SH, MH – Pakar Hukum Internasional, Ekonom, Presiden Partai Oposisi Merdeka, Jenderal Kompii, dan Pengasuh Ponpes ASS SAQWA PLUS.

