SINDITOnews.com | Gorontalo Utara,– Rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Kabupaten Gorontalo Utara kembali jadi sorotan. Aktivis kritis Andi Buna, Kamis (18/9/2025), mendatangi Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk mempertanyakan dugaan praktik nepotisme dan permainan “orang dalam” yang dinilai mencederai rasa keadilan masyarakat.
Andi yang datang seorang diri menyampaikan niatnya untuk bertemu langsung dengan pejabat BKD. Namun, ia mengaku justru diingatkan agar pembicaraan tidak dilakukan secara terbuka atau disiarkan live.
“Kalau prosesnya benar-benar transparan, kenapa harus takut direkam? Larangan ini justru mempertebal kecurigaan publik terhadap birokrasi,” tegas Andi kepada awak media.
Menurutnya, kejanggalan dalam seleksi kali ini terlihat dari adanya peserta dengan nilai tinggi yang dinyatakan gagal, sementara peserta dengan nilai rendah justru berhasil lolos. Ia menilai kondisi tersebut melukai prinsip keadilan dan membuka ruang bagi dugaan kolusi maupun titipan.
“Jangan sampai seleksi ini hanya formalitas untuk melegitimasi kepentingan segelintir orang,” ujarnya.
Andi Buna mendesak Pemkab Gorut dan BKD untuk segera membuka seluruh data seleksi P3K secara transparan. Ia mengingatkan, jika dugaan kecurangan ini dibiarkan, publik bisa kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah daerah.
“Rakyat tidak boleh dibodohi. Kalau tidak ada keterbukaan, jangan salahkan rakyat bila turun ke jalan dengan jumlah yang lebih besar,” tandasnya.
Sorotan Andi Buna semakin memperkuat desakan publik agar proses rekrutmen ASN dan P3K di daerah benar-benar dijalankan secara bersih. Kini, masyarakat menanti langkah nyata pemerintah daerah: apakah berani membuka data seleksi secara terang-benderang atau memilih tetap bungkam di tengah kecurigaan publik. (Rd.SN)

