Gawat! Kepala Desa Mootawa Diduga Terlibat Makelar Lahan Dengan PT. GM, Camat Bone Raya Harus Bertanggung Jawab

Gawat! Kepala Desa Mootawa Diduga Terlibat Makelar Lahan Dengan PT. GM, Camat Bone Raya Harus Bertanggung Jawab

Dugaan Kepala Desa Mootawa Kecamatan Bone Raya Sebagai Makelar Tanah Dalam Jual Beli Lahan Warga Dengan PT. GM Terkuak, Camat Bone Raya Diminta Bertanggung Jawab Penuh Atas Polemik Lahan Dan Harga! 

 

Sinditonews.com| Bone Bolango,- Polemik penjualan lahan milik rakyat kepada PT. GM di Desa Mootawa, Kecamatan Bone Raya Kabupaten Bone Bolango, masih terus berlanjut! Para ahli waris pemilik lahan mengeluhkan harga tanah yang tidak wajar, yaitu hanya Rp 30.000 untuk lahan yang berada di pegunungan dan Rp 43.000 per meter lahan yang ada di dataran perkampungan.

sebelumnya dalam musyawarah yang di gelar di kantor Desa Mootawa pada bulan Maret 2023, Kuasa Ahli Waris Pemilik Lahan menawarkan harga bervariasi, dari Rp 250.000 hingga Rp 500.000 per meter, mereka mengutip dasar harga tersebut dari beberapa perusahaan tambang yang ada di luar daerah. Hal ini di ungkapkan oleh Sumber yang di percaya, Pada Sabtu, 7/6/2025.

Baru-baru ini,! Terungkap dari wawancara awak media Sinditonews.com dengan beberapa ahli waris lahan, Kepala Desa Mootawa diduga jadi makelar atas penjualan tanah rakyat dengan harga yang murah kepada PT. GM.

Dugaan peran aktif Kepala Desa Mootawa Jadi makelar Tanah dengan PT. GM, terungkap pada salah satu lahan milik keluarga Hamidun Piyo yang masih berpolemik hingga kini. Mediasi sebelum penjualan sudah beberapa kali gagal di tempuh. Namun Kepala Desa Mootawa tetap melanjutkan proses jual beli lahan tersebut secara diam-diam antara seseorang yang mengaku ahli waris keluarga Hamidun Piyo dengan salah seorang pembeli yang di ketahui pengusaha tambang rakyat setempat dan antara Pembeli dengan PT.GM.

Hal serupa juga terjadi pada lahan yang saat ini sedang berproses di pengadilan Negeri Gorontalo.

Foto Khusu, Lahan yang Bersengketa di Desa Mootawa Kecamatan Bone Raya – Bone Bolango.

Perihal Keterlibatan Kepala Desa Mootawa di duga sebagai Makelar tanah ini terungkap pada saat Kepala Desa Mootawa menjawab “Tidak tahu” atas pertanyaan Camat Bone Raya tentang lahan yang menjadi objek jual beli apakah di ketahui oleh Para ahli waris. Hal itu di ungkapan oleh salah satu sumber di percaya yang sempat hadir dalam undangan Camat Bone Raya pada hari Kamis 5 Juni 2025 di Kantor Kecamatan guna musyawarah penyelesaian konflik penjualan lahan Keluarga Hamidun Piyo. Namun, musyawarah tersebut gagal karena lagi-lagi tidak di hadiri oleh pihak penjual.

Foot Khusus: Yogis Monoarfa, Aktivis Lembaga Pengawal Kebijakan Pemerintah dan Keadilan “LP.K-P-K”.

Atas dugaan Kepala Desa yang menjadi dalang pada sengketa lahan yang berkepanjangan ini, aktivis Kebijakan Pemerintah, Mohamad Akbar Monoarfa yang akrab di sapa Yogis, menegaskan bahwa Camat Bone Raya harus Bertanggung jawab atas polemik tersebut. Dirinya mendesak Bupati Bone Bolango, Bpk. Drs. Hi. Ismet Mile, MM, untuk turun tangan menangani polemik yang diciptakan oleh aparatnya serta memberikan sanksi tegas.

“Kami minta Bpk Bupati Ismet Mile agar menindak tegas dengan memberhentikan Kepala Desa Mootawa yang di duga menjadi makelar tanah, dan mencopot jabatan Camat Bone Raya yang dinilai gagal menjalankan tugas hingga menyebabkan konflik lahan yang berkepanjangan di tengah-tengah masyarakat,” Tegas Yogis Monoarfa.

Yogis juga berharap, agar penyelesaian polemik dapat dilakukan dengan cara yang adil dan transparan, sehingga masyarakat dapat merasa aman dan nyaman dalam menjual lahan mereka dangan harga yang pantas. Bupati Bone Bolango diharapkan dapat mengambil peran aktif dalam menyelesaikan polemik ini dan memastikan bahwa hak-hak masyarakat terlindungi. Tutup Yogis. (Rd.SN)