Terus Memaksa Kuasai Lobang Di Titik Bor 17 Motomboto, Keputusan Tim 20 dan Japentras Dilecehkan!

Terus Memaksa Kuasai Lobang Di Titik Bor 17 Motomboto, Keputusan Tim 20 dan Japentras Dilecehkan!
Meski Sudah ada Keputusan Resmi Forum Penambang, CN dinilai berulang kali melanggar aturan dan melakukan manuver untuk menggagalkan hak kelola YL.
SINDITOnews.com| Bone Bolango,– Konflik pengelolaan lobang di Motomboto Tibor, Kecamatan Suwawa, Bone Bolango, kembali memanas. Meski sudah ada keputusan resmi melalui musyawarah bersama, CN dinilai berulang kali melecehkan kesepakatan dan memaksakan kehendak untuk menguasai lobang yang seharusnya dikelola YL.

Dalam musyawarah pada 1 Juli 2025 di Polsek Suwawa yang dihadiri Tim 20, Japentras, dan Forum Penambang Bone Bolango, diputuskan bahwa YL mendapat hak penuh mengelola lobang mulai 1 Agustus hingga 31 Agustus 2025. Keputusan itu lahir setelah perdebatan panjang, bahkan sempat dicatat penolakan dari pihak YL, namun forum menegaskan bahwa siapa pun yang menolak keputusan otomatis kehilangan hak kelola.

YL, meski awalnya sempat keberatan dan menolak, namun akhirnya menerima dan tunduk pada keputusan forum. Pada 1 Agustus, ia mulai menjalankan pengelolaan sesuai mandat surat keputusan. Namun hanya dua hari berselang, tepatnya 3 Agustus, Polsek Suwawa menutup lobang dengan gembok untuk mencegah bentrokan antarpendukung kedua kubu.

Yang mengejutkan, gembok tersebut kemudian terbuka, dan pekerja CN kembali masuk. Sumber internal penambang menyebut, tindakan itu dilakukan tanpa izin resmi dan berpotensi memicu kericuhan baru.

“Ini jelas melanggar. Kalau semua pihak sudah sepakat, seharusnya dipatuhi. CN dari awal memang tidak pernah berhenti mencari celah untuk masuk kembali, ujar salah satu penambang yang menyaksikan kondisi di lapangan.

Aktivis pengawal kebijakan publik di Bone Bolango menegaskan, tindakan CN bisa dianggap sebagai upaya menggagalkan kesepakatan resmi. Menurut mereka, bila hal ini dibiarkan, kepercayaan terhadap forum penambang, Tim 20, dan Japentras akan luntur.

“Kesepakatan itu bukan main-main. Ada saksi dari kepolisian dan forum. Kalau CN masih memaksakan kehendak, jelas ini provokasi,” tegas salah seorang aktivis.

Hingga kini, konflik belum juga mereda. Semua mata kini tertuju pada Tim 20 dan Japentras. Apakah mereka akan menegakkan keputusan yang sudah dibuat, atau membiarkan CN terus melanggar aturan yang ada?